YES or YES, rilisan terbaru TWICE yang keluar di Youtube channel JYP pada 5 November 2018 kemarin menjadi comeback setelah Dance the Night Away di musim panas kemarin. Aku sendiri baru bisa merilis review YES or YES hari ini karena banyak yang terjadi.
Tentu saja selain karena sedang hype IZ*ONE, terlalu banyak review akhir-akhir ini jadi tempoku melambat. Well, langsung saja, ini dia review untuk YES or YES.
Setelah What is Love dan Dance the Night Away, YES or YES adalah comeback ketiga TWICE di tahun 2018 ini, hanya untuk pasar Korea saja. Karena mereka juga merilis Wake Me Up, I Want You Back dan BDZ untuk pasar Jepang. Mungkin kalian bertanya apa spesialnya dari tiga lagu dalam satu tahun. Well, banyak.
Di Korea, umumnya mereka hanya merilis rata-rata maksimal dua lagu per tahun. Karena ini sudah yang ketiga kalinya untuk TWICE, dan mereka melakukan promosi yang gencar di Jepang saat jeda di Korea, bisa dibilang ini tahun paling produktif untuk mereka.
Mengingat ini juga lagu kesekian yang mereka rilis, jadi sebenarnya aku tidak berharap terlalu banyak. Dalam artian tanpa perlu banyak dilihat pun, formulanya pasti masih sama saja. Well, bukan hal buruk karena memang itu forte utama mereka, hanya saja, 6 lagu dalam setahun dengan konsep sama? Agak membosankan tentu.
Mungkin karena ini juga aku sedikit mager untuk menulis review. Sampai 4 hari baru selesai. Nah, kembali ke YES or YES. MV ini menggunakan konsep yang sama dengan dua lagu sebelumnya; Like Ooh-Aah dan TT, yang mana sukses dari ukuran lagunya. Well, sementara untuk lagu ini….
Sounds like Times Square or math question
Oke. MV dibuka dengan Jungyeon yang mengendarai oldsmobile -not the real deal- yang menuju ke jalan buntu. Ada yang membuka pintu tapi tidak ada yang turun, dan papan penunjuk arahnya berubah dari No Way ke Twice Square -another pun here- dengan CG yang……setidaknya lebih baik daripada bola.
Dan kemudian Minari yang membawakan intro dalam English, yang dipadu dengan close up dari member. Beralih ke dance scene yang akan kubahas belakangan. Dan kembali, tiap member digambarkan dengan karakter yang berbeda-beda.
Jungyeon menjadi taxi driver yang jelas tidak sinkron antara seragam dan mobilnya. Minari sebagai peramal. Sana sebagai….. aku tidak ingat istilahnya yang pasti kita sering melihatnya di sirkus. Tzuyu dengan tiga konsep berbeda. Nayeon sebagai robot peramal.
Untuk Dahyun cukup membingungkan apalagi dia berubah jadi koin di pertengahan. Chaeng sebagai shaman. Momo sebagai flame thrower, fire dancer, apapun istilahnya. Hanya Jihyo yang sepertinya tidak punya peran khusus. Well, bagiku ini penurunan dibanding TT karena kita tidak bisa tahu mereka jadi apa dengan sekali lihat.
TWICE -YES or YES- M_V - YouTube.MKV_000157782
Satu yang bisa digarisbawahi dari YES or YES, dari aspek karakter member adalah di beberapa scene terlihat kalau kilatan di mata mereka itu mungkin adalah bagian dari tema “horor” disini. Ya, horor. Apalagi namanya kalau sudah melibatkan opening yang seperti itu, background, dan set MV ini?
A downscaled concept of TT, I must say. Karena tidak ada storyline yang kutangkap pasti, siapa yang diturunkan Jungyeon? Kenapa dari No Way bisa jadi Twice Square? Dan kenapa-kenapa lain yang membuat YES or YES jadi kurang bisa dinikmati kalau melihat MV ini untuk dicerna lebih jauh.
Untuk dicerna lebih jauh. Kalau untuk dicerna sekedarnya, apalagi cuma untuk dijadikan stimulus bagi para serigala, YES or YES sudah lebih dari cukup. Nah, untukku tidak banyak bedanya dengan BDZ dari segi sinematografi dan konsep.
I could see Tim Burton’s here
Urusan screentime sih jelas lebih dari cukup ya. Semuanya dapat bagian yang memuaskan, seperti umumnya MV Twice. Tidak perlu penjelasan lebih jauh karena memang semuanya sudah pada porsi yang “seharusnya”
Well, YES or YES sendiri menuai beberapa kontroversi. Antara lain dianggap mendukung, well katakan saja something not so pleasing. Dan aku setuju, meski jelas lirik-lirik dari mayoritas girl group itu hanya itu-itu saja, kali ini sedikit berlebihan. It’s defining a heck of a troublesome relationship.
Untukku, setelah What is Love di awal tahun, YES or YES adalah sekuel dimana subyek lagunya malah berada di sebuah hubungan yang lebih ruwet daripada kejelasan kapan member baru Sakamichi akan diperkenalkan. Okelah, ini bisa dianggap berlebihan, tapi aku jujur saja, ini bukan lirik yang ingin kudengar.
Membicarakan lagu, seperti sudah kubilang di awal, ekspektasi rendah karena formulanya toh pasti itu lagi-itu lagi. Benar saja kan? Bahkan aku bisa bilang, YES or YES adalah lagu yang paling tidak membuat excited di tahun ini. Kita mendengar rilisan Jepang yang oke dan sejak DTNA dan ini, jujur saja, not my cup of tea.
MV ini bagus, masih mengedepankan semua aspek yang jadi nilai jual utama TWICE, tapi kembali ke poin awal, sebagus-bagusnya sebuah konsep, kalau diulang terus apalagi sampai 6 kali dalam satu tahun, siapa yang tidak akan bosan?
It’s time to move forward.
All images and videos used is credited to it’s respective owners
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "TWICE Yes or Yes MV Full Review Indonesia Unboxing CD"
Posting Komentar